Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode Starter Eksperimen
Dalam pembelajaran ini, perpaduan model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran starter eksperimen. Pembelajaran starter eksperimen merupakan pembelajaran yang melakukan sebuah eksperimen di awal sebuah pembelajaran yang diharapkan agar siswa mampu tertarik lewat dari percobaan tersebut, agar lebih maksimal sebuah penerapan metode pembalajaran starter eksperimen ini digabungkan dengan pembelajaran model kooperatif, dimana pada model pembelajaran kooperaif merupakan pembalajaran yang bersifat kelompok dimana diharapkan siswa bisa secara aktif dalam mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar) lewat kerja sama dalam kelompoknya. Sintaks model pembelajaran kooperatif dengan metode starter eksperimen dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 : Sintaks model pembelajaran kooperatif dengan metode starter
eksperimen
Fase- fase
|
Perilaku Guru dan siswa
|
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa siap belajar.
|
Fase 2 : Mengorganisir siswa ke dalam tim-tim belajar.
|
Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tata cara pemebentukan
tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien.
|
Fase 3 : Melakukan percobaan awal (starter eksperimen)
|
Memberikan percobaan awal kepada siswa.
|
Fase 4 : Pengamatan (observasi)
|
Siswa melakukan pengamatan lewat percobaan yang dilakukan oleh guru.
|
Fase 5 : Rumusan masalah dan dugaan sementara
|
Siswa mampu merumuskanmasalah danmembuat dugaan berdasarkan sebuah masalah dari pengamatan yang dilakukan.
|
Fase 6 : Menerapkan Konsep
|
Siswa menerapkan konsep dari pegamatan/observasi yang dilakukan.
|
Fase 7 : Menarik kesimpulan
|
Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
|
Fase 8 : Evaluasi
|
Menguji pengetahuan siswa mengenai materi pembelajaran .
|
Fase 9 : Pemberian penghargaan
|
Mempersiapkan usaha untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
|
0 Response to "Model Pembelajaran "
Post a Comment